Pages

Selasa, 05 April 2016

Kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa

Karena melakukan perbuatan yang dilarang Allah, Nabi Adam diturunkan ke bumi, di daerah India. Nabi Adam bertobat kepada Allah karena melakukan kesalahan. Setelah tobatnya diterima Allah, ia dipindahkan ke Mekah oleh malaikat. Di Mekah, tepatnya di Arafah, Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa. Tempat pertemuan tersebut diberi nama Jabal Rahmah, artinya Bukit Kasih Sayang. Mereka memulai kehidupan di bumi, di daerah Mekah. Nabi Adam terus berdakwah kepada keturunannya hingga wafat. Beliau wafat di daerah Jabal Abi Qais, Mekkah

Allah bermaksud menciptakan manusia di muka bumi. Dia memberitahukan rencana itu kepada para malaikat. Rencana tersebut membuat para malaikat khawatir jika manusia yang akan diciptakan itu kelak membuat kerusakan di muka bumi.Allah berfirman, “Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Malaikat berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Kemudian, Allah berfirman, “Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Allah memerintahkan para malaikat untuk mengambil tanah dari bumi. Allah berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

Setelah disempurnakan bentuknya, ditiupkanlah roh ciptaan Allah ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah sosok manusia bernama Adam. Allah berkata kepada malaikat- Nya, “Tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”

Adam dikaruniai akal budi dan hati nurani agar bisa berpikir dan menjalani kehidupan secara baik dan bijaksana. Allah mengajari Adam tentang berbagai hal, terutama tentang benda- benda dan menjadikannya sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini.

Allah memerintahkan kepada para malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam. Hal itu sebagai tanda penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberikan amanat menguasai bumi dan isinya. Para malaikat dan jin memberi hormat kepada Adam dengan cara bersujud. Akan tetapi, di antara golongan jin, ada yang membangkang perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Golongan ini bernama iblis atau setan.

Iblis membangkang karena merasa dirinya lebih mulia dari Adam. lblis diciptakan dari unsur api. Sementara itu, Adam diciptakan dari tanah dan lumpur.Allah bertanya kepada iblis, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?”

lblis menjawab, “Ya Allah, saya lebih balk daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan Engkau ciptakan dia dari tanah. Bagaimana mungkin saya harus bersujud kepadanya?”

Allah pun menghukum iblis, “Turunlah kamu dari surga itu karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina.”Iblis sakit hati. la bertekad dan bersumpah akan menggoda dan menjerumuskan manusia kepada perbuatan dosa.

Adam diberi tempat oleh Allah di surga. Surga adalah tempat yang sangat indah dan menyenangkan. Segala sesuatu tersedia di dalamnya. Adam sangat senang tinggal di dalamnya. Akan tetapi, Adam merasa kesepian karena sendiri di surga. Lalu, Allah menciptakan Hawa sebagai istrinya dan menjadi teman hidupnya.

lblis mengetahui larangan Allah yang ditujukan kepada Adam dan Hawa agar tidak mendekati salah satu pohon di surga. Iblis menyusun rencana untuk menggoda Adam. la mulai membujuk Adam dan Hawa agar memakan buah tersebut. la mengatakan kepada Adam dan Hawa bahwa jika keduanya memakan buah itu, mereka akan kekal di surga.

Pada awalnya, Adam dan Hawa tidak tergoda. lblis kecewa, tetapi tidak putus asa. Beberapa hari kemudian, iblis kembali membujuk Adam dan Hawa agar mau memakan buah tersebut. Bujukan tersebut dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Akhirnya, Adam dan Hawa termakan bujukan iblis. Mereka memakan buah terlarang itu. Allah sangat marah kepada Adam dan berkata, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan telah Kukatakan pula bahwa sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

Adam dan Hawa merasa bersalah dan berdosa karena telah termakan bujukan iblis dan melanggar perintah-Nya. Keduanya menangis dan bertobat memohon ampunan, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Allah mengampuni dosa Adam dan Hawa. Akan tetapi, Allah memberikan hukuman. Mereka diturunkan ke bumi dalam tempat yang berbeda. Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian. Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”

Keduanya hidup terpisah. Mereka saling mencari dan merindukan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Setelah beberapa waktu, mereka dipertemukan kembali oleh Allah di Padang Arafah, Arab Saudi. Tempat pertemuan antara Adam dan Hawa dinamakan Jabal Rahmah, artinya “Bukit Kasih Sayang”.


Kemudian, keduanya membina kehidupan bersama-sama. Mereka memanfaatkan segala sesuatu di bumi. Keduanya bertani dan berkebun untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum, minta kunjungan balik dan tautan link nya yaaa http://inkaibanyumas.blogspot.com/ #keluargasmalapwt

    BalasHapus

 

Blogroll

About

Blog Rohani Islam SMA N 5 Purwokerto