Karena melakukan perbuatan yang
dilarang Allah, Nabi Adam diturunkan ke bumi, di daerah India. Nabi Adam
bertobat kepada Allah karena melakukan kesalahan. Setelah tobatnya diterima
Allah, ia dipindahkan ke Mekah oleh malaikat. Di Mekah, tepatnya di Arafah,
Nabi Adam bertemu dengan Siti Hawa. Tempat pertemuan tersebut diberi nama Jabal
Rahmah, artinya Bukit Kasih Sayang. Mereka memulai kehidupan di bumi, di daerah
Mekah. Nabi Adam terus berdakwah kepada keturunannya hingga wafat. Beliau wafat
di daerah Jabal Abi Qais, Mekkah
Allah bermaksud menciptakan manusia
di muka bumi. Dia memberitahukan rencana itu kepada para malaikat. Rencana
tersebut membuat para malaikat khawatir jika manusia yang akan diciptakan itu
kelak membuat kerusakan di muka bumi.Allah berfirman, “Sesungguhnya, Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Malaikat berkata, “Mengapa Engkau
hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Kemudian, Allah berfirman, “Sesungguhnya, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”
Allah memerintahkan para malaikat
untuk mengambil tanah dari bumi. Allah berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.
Setelah disempurnakan bentuknya,
ditiupkanlah roh ciptaan Allah ke dalamnya. Akhirnya, terciptalah sosok manusia
bernama Adam. Allah berkata kepada malaikat- Nya, “Tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.”
Adam dikaruniai akal budi dan hati
nurani agar bisa berpikir dan menjalani kehidupan secara baik dan bijaksana.
Allah mengajari Adam tentang berbagai hal, terutama tentang benda- benda dan
menjadikannya sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini.
Allah memerintahkan kepada para
malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam. Hal itu sebagai tanda penghormatan
bagi makhluk Allah yang akan diberikan amanat menguasai bumi dan isinya. Para
malaikat dan jin memberi hormat kepada Adam dengan cara bersujud. Akan tetapi,
di antara golongan jin, ada yang membangkang perintah Allah untuk bersujud
kepada Adam. Golongan ini bernama iblis atau setan.
Iblis membangkang karena merasa
dirinya lebih mulia dari Adam. lblis diciptakan dari unsur api. Sementara itu,
Adam diciptakan dari tanah dan lumpur.Allah bertanya kepada iblis, “Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?”
lblis menjawab, “Ya Allah, saya
lebih balk daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan Engkau
ciptakan dia dari tanah. Bagaimana mungkin saya harus bersujud kepadanya?”
Allah pun menghukum iblis, “Turunlah
kamu dari surga itu karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di
dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk golongan yang hina.”Iblis
sakit hati. la bertekad dan bersumpah akan menggoda dan menjerumuskan manusia
kepada perbuatan dosa.
Adam diberi tempat oleh Allah di
surga. Surga adalah tempat yang sangat indah dan menyenangkan. Segala sesuatu
tersedia di dalamnya. Adam sangat senang tinggal di dalamnya. Akan tetapi, Adam
merasa kesepian karena sendiri di surga. Lalu, Allah menciptakan Hawa sebagai
istrinya dan menjadi teman hidupnya.
lblis mengetahui larangan Allah yang
ditujukan kepada Adam dan Hawa agar tidak mendekati salah satu pohon di surga.
Iblis menyusun rencana untuk menggoda Adam. la mulai membujuk Adam dan Hawa
agar memakan buah tersebut. la mengatakan kepada Adam dan Hawa bahwa jika
keduanya memakan buah itu, mereka akan kekal di surga.
Pada awalnya, Adam dan Hawa tidak
tergoda. lblis kecewa, tetapi tidak putus asa. Beberapa hari kemudian, iblis
kembali membujuk Adam dan Hawa agar mau memakan buah tersebut. Bujukan tersebut
dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang. Akhirnya, Adam dan Hawa
termakan bujukan iblis. Mereka memakan buah terlarang itu. Allah sangat marah
kepada Adam dan berkata, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon
kayu itu dan telah Kukatakan pula bahwa sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi kamu berdua?”
Adam dan Hawa merasa bersalah dan
berdosa karena telah termakan bujukan iblis dan melanggar perintah-Nya.
Keduanya menangis dan bertobat memohon ampunan, “Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”
Allah mengampuni dosa Adam dan Hawa.
Akan tetapi, Allah memberikan hukuman. Mereka diturunkan ke bumi dalam tempat
yang berbeda. Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian. Sebagian kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”
Keduanya hidup terpisah. Mereka
saling mencari dan merindukan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Setelah
beberapa waktu, mereka dipertemukan kembali oleh Allah di Padang Arafah, Arab
Saudi. Tempat pertemuan antara Adam dan Hawa dinamakan Jabal Rahmah, artinya
“Bukit Kasih Sayang”.
Kemudian, keduanya membina kehidupan
bersama-sama. Mereka memanfaatkan segala sesuatu di bumi. Keduanya bertani dan
berkebun untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Assalamualaikum, minta kunjungan balik dan tautan link nya yaaa http://inkaibanyumas.blogspot.com/ #keluargasmalapwt
BalasHapus